Example floating
Example floating
Bintan

Belum Usai, Kekerasan Anak Perlu Perhatian DPRD Provinsi Kepri

569
×

Belum Usai, Kekerasan Anak Perlu Perhatian DPRD Provinsi Kepri

Sebarkan artikel ini

Bintan, suarakepri.com – Kasus Kekerasan pada anak yang terjadi di SMAN 1 sebelumnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan, namun hal ini kembali dipersoalkan.

Berdasarkan hasil pemantauan dan informasi yang didapat oleh awak media Suara Kepri. Diketahui pada hari ini, Senin (13/9), sejumlah pihak telah mengunjungi kembali pelaku dan korban dirumahnya masing masing. Hal ini untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut yang kembali diangkat.

Menurut Suparman, dari P2TP2A/PATBM, dalam kunjungannya bermaksud untuk menyelesaikan permasalahan yang sebelumnya kini mencuat kembali.

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dan pemantauan di lapangan, alasan mencuatnya permasalahan disebabkan adanya postingan dari anak pelaku.

Berdasarkan informasi dari Ibu Kandung, akibat postingan, korban mengalami depresiasi.

“Dengan kejadian ini, berdasarkan informasi yang saya dapat dari salah seorang anggota Perppat, menyebutkan, Dari Dinas Pendidikan Provinsi telah mengetahui permasalahan tersebut, namun untuk tindakan lebih lanjut ia belum mengetahui secara pasti,” kata Suparman.

Ia juga menambahkan, Seandainya permasalahan ini nantinya belum ditemukan juga penyelesaiannya, Jika tidak menyalahi aturan, ia berharap adanya keperdulian dari anggota DPRD Provinsi Kepri yang membidangi seputar pendidikan, agar ikut terlibat.

“Bahasa yang kurang menyenangkan dari Guru dan belum adanya tindakan tegas dari pihak sekolah kepada pelaku. Sehingga memunculkan ketidakpuasan dari sang ibu kandung,” ujarnya.

Dari kejadian tersebut, mengakibatkan anak yang menjadi korban mentalnya terganggu, sehingga, anak yang bersangkutan mengurung diri dan menolak untuk sekolah.

Berdasarkan permasalahan ini, keluarga korban melaporkan kepada pihaknya untuk mendapatkan keadilan, dengan harapan agar kepercayaan anaknya dapat kembali.

“Kita sudah adakan mediasi sebelumnya, ternyata setelah mediasi, ditemukan permasalahan baru, sehingga perlu adanya peninjauan ulang, agar kejadian ini benar-benar terselesaikan dengan baik,” tegas Suparman.

Ia juga mengakui, pihaknya sudah melakukan upaya sebaik mungkin, namun menurutnya, kejadian ini perlu mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Provinsi Kepri yang membidangi Pendidikan.

“Sebelumnya kejadian ini kan sudah ditangani oleh pihak sekolah hingga ke Dinas Pendidikan Provinsi, namun belum mendapatkan hasil, jadi harapan saya, perlu adanya peran anggota DPRD Provinsi Kepri untuk meredam dan menengahi antara korban dan pelaku,” harap Suparman.

Dilain pihak, Hasbullah, S.H selaku penanggung jawab PERPPAT Bentan di Kijang menjelaskan, pihaknya telah mempelajari dan mendampingi keluarga korban dari awal, dengan tujuan agar kejadian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Ia menyebutkan, pada saat mediasi yang dilakukan oleh beberapa pihak dirumah keluarga korban, mendapatkan beberapa poin penting.

Dengan kejadian ini, yang telah ditangani sebelumnya, membuktikan bahwasanya belum ada tindakan tegas dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Kepala Sekolah dalam menangani permasalahan ini.

Sehingga, untuk itu diharapkan perlu adanya kepedulian dari anggota DPRD Provinsi Kepri yang membidangi terkait pendidikan agar ikut perduli.

“Sesuai UU, pelaku seharusnya sudah dikenakan tindak pidana, namun kami menginginkan agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik. Jika Dinas Pendidikan Provinsi dan Kepala Sekolah tidak mampu menyelesaikannya, lebih baik kejadian ini diteruskan kepada DPRD Provinsi Kepri,” tegas Hasbullah.

Diketahui, pihak yang ikut turut serta dalam kunjungan tersebut, Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kepri, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) / Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Persatuan Pemuda Pemudi Tempatan (PERPPAT) Bentan.

Comment