Anambas, SuaraKepri.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di wilayah Kepulauan Anambas mulai 27–30 November 2025. Kondisi ini dipengaruhi oleh keberadaan Siklon Tropis Koto yang saat ini terpantau di Laut Filipina Barat dan berdampak pada peningkatan kecepatan angin di wilayah Kepulauan Riau.
Dalam dokumen resmi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Natuna, tinggi gelombang berpotensi mencapai kategori sedang (1,25–2,5 meter) hingga tinggi (2,5–4 meter), terutama di perairan Natuna, Anambas, Subi–Serasan, serta perairan timur dan utara Natuna.
Selain itu, BMKG juga menyampaikan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat. Kondisi ini dinilai berisiko mengganggu aktivitas pelayaran, nelayan, transportasi laut, serta aktivitas masyarakat di daratan.
Menindaklanjuti peringatan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti perkembangan informasi resmi cuaca.
Kepala BPBD Kepulauan Anambas, Madison, menegaskan bahwa pihaknya telah meningkatkan status kesiapsiagaan dan terus melakukan koordinasi dengan BMKG serta instansi terkait.
“BPBD mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan mengurangi aktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan deras maupun angin kencang. Keselamatan adalah prioritas utama,” ujar Madison.
Ia juga memberikan perhatian khusus kepada nelayan dan pelaku transportasi laut.
“Untuk nelayan, kami menyarankan agar memantau cuaca terlebih dahulu sebelum melaut, dan memastikan alat keselamatan lengkap. Jika kondisi tidak memungkinkan, lebih baik menunda perjalanan sementara waktu,” tegasnya.
Madison turut meminta warga tidak panik namun tetap disiplin dalam mengikuti imbauan pemerintah.
“Kami mengajak masyarakat mengikuti informasi resmi dari BPBD dan BMKG, Kewaspadaan dan kedisiplinan bersama penting agar risiko dapat diminimalkan,” tambahnya.
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem ini, BPBD Anambas mengimbau masyarakat di wilayah pesisir, daerah rawan banjir, serta jalur transportasi laut untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pemerintah daerah juga menyiagakan jalur komunikasi darurat apabila terjadi situasi yang membutuhkan penanganan cepat.
Informasi lanjutan akan diperbarui sesuai perkembangan kondisi atmosfer dan gelombang. (WW)


Comment