Promo FBS
FBS Reliable Broker
Breaking NewsKriminal

TNI Tegaskan, Korban Pembantaian di Gunung Bintang Papua Adalah Warga Sipil

1047
×

TNI Tegaskan, Korban Pembantaian di Gunung Bintang Papua Adalah Warga Sipil

Sebarkan artikel ini
Inilah bagian foto pembantaian sadis yang dilakukan oleh Kelompok OPM di Gunung Bintang, Papua Pegunungan./F.Int

Papua, suarakepri.com – Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan adanya rekaman video pembantaian yang diketahui terjadi diwilayah Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

Berdasarkan dari rekaman video, kelompok yang membantai tiga orang tersebut mengaku berasal dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Panglima Kodap XXXV Bintan Timur, Brigjen Ananias Ati Mimin membenarkan dan mengakui telah menembak mati anggota intelijen yang menyamar sebagai tukang ojek di jalan Trans Jayapura – Oksibil, Pegunungan Bintang di Mangabip Distrik Okaom, Pegunungan Bintang.

“Pada tanggal 05 Desember 2022, Kami telah membunuh anggota intelijen yang menyamar sebagai tukang ojek. Dari hasil pemeriksaan, ternyata ia membawa pistol jenis FN,” Ungkap Bridjen Ananias Ati Mimin dalam rekaman video miliknya yang disebarkan melalui media sosial.l, Sabtu (10/12).

Menanggapi hal tersebut, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI J.O. Sembiring angkat bicara terkait dengan isu dari kelompok separatis teroris OPM yang telah mengklaim berhasil membunuh aparat intelijen TNI-POLRI.

Sembiring menjelaskan, bahwasanya korban pembunuhan sadis yang dianiaya dan dibunuh oleh kelompok OPM yang terjadi beberapa hari lalu bukan aparat TNI – Polri, tapi merupakan warga sipil yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek untuk menafkahi keluarganya.

“Jadi tidak benar kalau mereka (KST) menyebut para korban adalah aparat Intelijen, mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek,” kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring, Senin (12/12) yang Dilansir dari Viva co.id.

Sembiring menegaskan, perbuatan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata teroris OPM di Pengunungan Bintang itu adalah perbuatan biadab dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

“Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat. Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan,” tegas Sembiring.

Comment