Jemaja, SuaraKepri.com – Jembalang (Jemaja Bangun Gemilang) menggelar aksi Petisi membubuhkan tanda tangan masyarakat Kecamatan Letung, Jemaja Kabupaten Anambas. Petisi ini untuk mendukung percepatan pembangunan jalan yang rusak di dalam Kota Letung, petisi dilakukan di hari Sabtu sore (20/9), di Alun-alun Tugu Proklamasi Letung. Kegiatan yang diikuti awak media lokal dan di dukung oleh LAM Jemaja ini berhasil menarik perhatian warga dari berbagai kalangan, yang secara sukarela membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan nyata, Senin, 22 September 2025.
Jalan Dari Genting Dusun (Desa Batu Berapit) menuju Kelurahan Letung hingga RT Tunjuk (Desa Landak) dipandang sebagai urat nadi kehidupan masyarakat Jemaja, mengingat akses transportasi darat di pulau tersebut masih sangat terbatas. Kehadiran jalan ini diharapkan mampu memperlancar mobilitas, memudahkan distribusi barang, serta mendorong roda perekonomian agar lebih berkembang.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Jemaja, Ubaydillah, yang juga menandatangani petisi. Ia menegaskan pentingnya pembangunan jalan ini demi masa depan Jemaja.
“Kita berharap betul kepada Pak Gubernur. Jalan di luar kota sudah bagus, tetapi di dalam kota kondisinya sangat memprihatinkan. Dengan kegiatan seperti ini, kita ingin mempercepat pembangunan, sekaligus mengingatkan beliau agar tidak lupa dengan janji yang pernah disampaikan,” ujar Ketua LAM.
Sementara itu, Koordinator Komunitas Jembalang, Boby, menyampaikan bahwa aksi ini lahir dari keresahan masyarakat yang terlalu lama menunggu janji pembangunan jalan.
“Petisi ini adalah suara murni rakyat Jemaja. Kami tidak ingin lagi hanya menunggu, kami ingin disegerakan. Jembalang akan terus mengawal aspirasi ini yang pernah Pak Gubernur ucapkan,” tegas Boby.
Petisi dengan ratusan tanda tangan itu kemudian diserahkan kepada perwakilan DPRD Kabupaten Anambas, Sukran dari Komisi I, yang sedang berada di daerah pemilihannya (Dapil 3). DPRD menyatakan siap menanggapi aspirasi masyarakat Jemaja.
Sukran menegaskan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi agar program pembangunan dapat berjalan efektif tanpa tumpang tindih. Meski berada di Komisi I, ia berkomitmen untuk tetap memfasilitasi aspirasi komunitas agar sampai ke Komisi III selaku pihak yang membidangi infrastruktur. Media nanti bisa Kordinasi dengan ketua Komisi 3 langsung.
“Kami minta masyarakat bersabar. Proses pembahasan ada di Komisi III, dan koordinasi terus dilakukan. Hasilnya nanti akan dikomunikasikan kembali kepada komunitas,” ujar Sukran.
Terkait informasi di media sosial mengenai adanya anggaran, Sukran menjelaskan bahwa memang ada realisasi pada bulan Oktober oleh PUPR Provinsi dengan nilai Rp1,2 miliar. Namun, kebutuhan untuk pembangunan jalan sepanjang ±3 km dari Batu Berapit hingga Pelabuhan Berhala dan termasuk akses ke Desa Landak RT Tunjuk, dinilai masih kurang jika untuk pembangun langsung”. Ungkapnya
Dukungan masyarakat, tokoh adat, serta wakil rakyat ini semakin menambah optimisme bahwa pembangunan jalan Dari Genting Dusun (Desa Batu Berapit) menuju Kelurahan Letung hingga RT. Tunjuk (Desa Landak). akan segera mendapat perhatian serius. Bagi masyarakat Jemaja, pembangunan jalan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk mempercepat pelayanan publik, mempermudah akses. Karena jalan akses utama masyarakat letung Jemaja.
Petisi Jembalang diserahkan di Tingkat DPRD kabupaten Anambas, berharap dapat membantu menyampaikan ke Tingkat Provinsi. Harapan besar masyarakat tertuju kepada Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, Agar dapat Segera menindaklanjuti aspirasi tersebut melalui program pembangunan jalan yang sudah lama ditunggu-tunggu.
Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Jemaja melalui gerakan Jembalang bertekad untuk terus mengawal perjuangan ini hingga terwujud. Mereka yakin, Gubernur Ansar masih mengingat janji yang pernah diucapkannya di Pulau Jemaja.(Yudi)
Comment