JAKARTA, suarakepri.com – Bupati Bengkalis Kasmarni menginginkan aliran listrik masuk ke seluruh pelosok Desa di Kabupaten Bengkalis dan hidup 24 jam.
Usulan Bupati Kasmarni disampaikan kepada Direktur Distribusi PT PLN di Jakarta Adi Prianto disaksikan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Bupati/Wali Kota se-Provinsi Riau, di kantor Pusat PT PLN, Selasa (6/5/2025).
Dalam pertemuan di PT PLN ini, Bupati Bengkalis Kasmarni turut didampingi Sekda Bengkalis Ersan Saputra TH, serta sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kabupaten Bengkalis.
Kasmarni menjelaskan, listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan semua menginginkan agar pelayanan listrik bisa 24 jam. Usulan strategis kami kepada PT. PLN, pertama perluasan jaringan listrik ke wilayah wilayah yang belum terjangkau.
“Kemudian, pelaksanaan program subsidi atau stimulus pemasangan sambungan baru untuk masyarakat kurang mampu, dalam rangka mendorong percepatan elektrifikasi,” ucapnya.
Secara rinci, Bupati mengatakan, berdasarkan data yang telah dihimpun hingga pertengahan tahun 2024, Kondisi Rasio Elektrifikasi, jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Bengkalis sebanyak 195.940 KK.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 160.036 KK telah mendapatkan akses listrik dari PLN, dan 1.430 KK memperoleh listrik dari sumber non-PLN. Namun, terdapat 2.610 KK yang belum berlistrik sama sekali, baik dari PLN maupun non-PLN.
“Desa yang belum teraliri listrik secara merata adalah Desa Buluh Apo Kecamatan Pinggir, Desa Air Kulim Kecamatan Bathin Solapan dan Desa Lubuk Gaung Kecamatan Siak Kecil,” Jelasnya.
Kepala Daerah Bengkalis berharap, melalui kerja sama yang erat dengan PT. PLN, pemerataan akses listrik dapat segera tercapai, terutama untuk masyarakat diwilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Sehingga target elektrifikasi 100 persen yang adil dan merata dapat terwujud dalam waktu dekat.
Direktur Distribusi PT PLN Adi Prianto menyambut baik usulan tersebut. Menurutnya, usulan itu sejalan dengan komitmen PT PLN yang ingin mewujudkan listrik yang handal, dengan pelayanan 24 jam.
Kami mendapatkan komitmen dari Presiden, pada tahun 2029 Desa maupun Dusun di seluruh Indonesia 100 persen berlistrik.
“Seluruh biaya listrik Desa membutuhkan total dana 48 triliun, kira kira 9-10 triliun pertahun. Kami akan lebih memantapkan program kami, kalau Riau itu mudah-mudahan tahun 2027 sudah clear teraliri listrik,” ungkapnya.
Comment