Jemaja, SuaraKepri.com – Kapal Roro Penyeberangan (KMP) Bahtera Nusantara 01 sukses melakukan uji coba sandar di Pelabuhan penyeberangan Letung, Desa Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Minggu (21/9/2025).
Uji coba berjalan lancar dan aman, ditandai dengan keberhasilan proses Roll-on Roll-off (Ro-Ro) pada mobil Dinas Perhubungan yang dibawa dari Tanjung Uban serta mobil warga Jemaja. Manuver kapal pun berlangsung mulus tanpa hambatan.
Nahkoda KMP Bahtera Nusantara 01, Kapten Eko Medianto, menyampaikan bahwa uji coba sandar dilakukan untuk memastikan kelayakan dermaga serta kesiapan kapal melewati rute Letung.
“Uji sandar berjalan aman dan lancar untuk memastikan efisiensi pergerakan di pelabuhan maupun perairan. Hal ini penting guna keselamatan pelayaran sekaligus efektivitas operasional,” jelas Kapten Eko.
Ia menambahkan, kehadiran KMP Bahtera Nusantara 01 diharapkan memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Jemaja.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau, Junaidi, turut menyambut baik keberhasilan uji coba tersebut. Menurutnya, beroperasinya kapal Roro akan mempercepat mobilitas orang dan barang sehingga mendukung peningkatan ekonomi di wilayah Jemaja.
Senada, Kepala Seksi Prasarana Jalan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan BPTD Kelas II Kepulauan Riau, Wisnu, menegaskan pihaknya segera menyiapkan perbaikan infrastruktur serta fasilitas ruang tunggu pelabuhan agar penumpang lebih nyaman.
Antusiasme juga tampak dari masyarakat Jemaja. Mereka menyambut gembira uji coba sandar kapal Roro yang dinilai akan membuka akses transportasi baru yang lebih murah dan efisien.
Rudi, pedagang bahan pokok di Letung, mengatakan sebelumnya biaya pengiriman barang dari Tanjungpinang ke Anambas sangat mahal, karena lewat fery sehingga harga kebutuhan pokok ikut melonjak.
“Kalau kapal ini rutin beroperasi, tentu sangat membantu kami,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Arsyiah (55), warga Desa Kuala Maras. Ia berharap keberadaan kapal Roro bisa memudahkan perjalanan warga keluar masuk pulau.
“Kalau mau ke Tanjungpinang biasanya harus pakai kapal cepat dengan biaya tinggi. Menunggu Bukit Raya pun cukup lama dan jauh dari sini. Kalau ada kapal ini, kami bisa lebih hemat,” katanya.
Masyarakat berharap jadwal pelayaran segera ditetapkan serta fasilitas pelabuhan dilengkapi sehingga pelayanan lebih nyaman, baik untuk penumpang maupun pengusaha yang mengirim barang. (Yudi)
Comment