Hal ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tanjungpinang Hartanto, Sabtu (27/7). “Bukan hanya di kawasan pesisir saja, bisa juga mengancam daratan. Yang jelas, marilah kita bersama-sama mewaspadai potensi angin kencang tersebut,” imbaunya.
Hartanto menerangkan, secara umum kondisi cuaca di daratan dan perairan daerah ini bersahabat. Belum ada aktifitas cuaca yang signifikan. Hujan yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan kondisi cuaca yang berubah-ubah. Sementara, untuk gelombang di perairan Tanjungpinang dan Bintan masih di bawah rata-rata 1 meter.
“Angin selatan cenderung lebih lemah. Kalau puncaknya kuat cenderung lebih potensi hujannya sangat besar. Tapi sekarang hujan sifatnya lokal saja. Tapi, potensi angin kencang (puting beliung,red) bisa saja sewaktu-waktu terjadi, karena terlihat adanya penumbuhan awan yang kuat,” terangnya.
Hartanto menambahkan, kondisi awan aktif tersebut menyebabkan terjadinya angin kencang disertai hujan. “Maka itu, harus kita waspadai. Karena, cuaca berubah-ubah, kadang hujan, kadang panas dan bisa angin kemcang. Apalagi di wilayah pesisir itu harus senantiasa melihat kondisi cuaca disekitarnya,” imbaunya lagi.
Menurut pantauan, hujan lebat kembali mengguyur hampir sebagian besar Kota Tanjungpinang mulai pukul 11.00 WIB, Sabtu (27/7). Hujan tidak berlangsung lama serta tidak menyebabkan terjadinya banjir.
[hk]
Comment