Promo FBS
FBS Reliable Broker
Tanjungpinang

Warga Mulai Menjerit Karena Kesulitan Air

312
×

Warga Mulai Menjerit Karena Kesulitan Air

Sebarkan artikel ini
Inilah antrian warga Gudang Minyak yang lagi antri mengambil air.

TANJUNGPINANG, SuaraKepri – Di musim kemarau ini, kebutuhan air bersih begitu terasa bagi masyarakat Tanjungpinang. Beberapa antrian warga dibeberapa titik sumur yang ada di Kota Tanjungpinang, karena aliran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri juga tidak jalan.

Tidak mengalir normalnya aliran dari PDAM Tirta Kepri ini diakibatkan waduk Sungai Pulai yang mulai mengering dan berada dibawah titik Nol secara normal.

Antrian masyarakat untuk mendapatkan air bersih ini terlihat di daerah Gudang Minyak, Jalan Brigjen Katamso, pada hari Kamis (10/9). Air bersih ini diperoleh dari sumur warga yang juga Ketua Ikatan Pemuda Gudang Minyak (IPGM), M Ikshan Sayekti.

“Kami memang sengaja membuat beberapa titik sumur di daerah kami ini untuk dijadikan sumber air alternatif bagi warga yang membutuhkan air. Termasuk sumur yang ada di rumah saya ini,” ujar Ikhsan sapaan akrab.

Seperti sebelum-sebelumnya, Ikhsan menjelaskan bahwa kejadian ini memang sering terjadi setiap tahunnya. Antrian itu terjadi dari siang hingga malam hari.

“Daerah kami ini cukup padat penduduk, banyak juga warga yang tinggal di daerah pelantar-pelantar. Sehingga kondisi ini, membuat tanki air yang disediakan pemerintah tidak terisi dan tidak teraliri air dari PDAM,” paparnya.

Dengan keadaan ini, air sumur bisa menjadi alternatif sumber air bersih bagi warga sekitarnya. “Kalau menunggu pemerintah cukup lama, sementara kebutuhan air warga setiap hari,” ungkapnya.

Antrian warga untuk mengambil air di sumur-sumur umum juga sangat jelas terlihat di sumur SMA Negeri 4. Warga-warga yang berada di kawasan Jalan Pemuda, Pramuka dan Sungai Jang menjadikan sumur tersebut untuk kebutuhan mereka.

“Terpaksa antri mas, karena yang mengambil air dari sumur ini tidak sedikit. Kalau airnya agak dangkal, terpaksa menunggu dulu sampai sumurnya terisi lagi dari sumber mata airnya,” keluh Rini, salah satu warga Pramuka. (Harris) 

Comment