Jemaja, SuaraKepri.com — Suasana sore yang biasanya tenang di kawasan Pantai Padang Melang, Kecamatan Jemaja, mendadak berubah pada Selasa sore (14/10/2025). Warga yang tengah bersantai menikmati panorama laut dikejutkan oleh nyala api yang tampak jelas dari kejauhan, tepatnya di sekitar Pantai Belusan, Desa Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur.
Dari arah timur laut terlihat kepulan asap dan cahaya merah menyala yang diduga berasal dari kebakaran hutan atau lahan kosong. Sejumlah warga dan awak media yang berada di lokasi segera menghubungi Koordinator Lapangan (Korlap) BPBD Jemaja, Iswardi, untuk melaporkan kejadian tersebut.
“Begitu laporan masuk sekitar pukul 18.00 WIB, kami langsung berkoordinasi dengan tim di Jemaja Timur dan unsur terkait lainnya. Karena medan tidak memungkinkan dilalui kendaraan lewat jalur darat,” jelas Iswardi.
Kondisi geografis kawasan Kuala Maras yang dikelilingi hutan dan perbukitan dengan cuaca habis hujan membuat akses darat tertutup total. Tim gabungan dari BPBD, BASARNAS, DAMKAR, serta TNI–POLRI akhirnya menempuh jalur laut dengan peralatan seadanya.
Perjalanan dari Kuala Maras menuju titik api memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit karena dilakukan pada malam hari dengan kondisi gelap dan ombak yang mulai meninggi. Setibanya di lokasi sekitar pukul 23.30 WIB, petugas mendapati api mulai mengecil di area lahan kosong.
Koordinator Lapangan BPBD Jemaja Timur, Agus Ilham, menyebutkan sebanyak 10 personel gabungan dari berbagai instansi terlibat dalam operasi pemadaman tersebut.
“Gerak cepat dari seluruh unsur ini adalah bukti kesiapsiagaan kita bersama dalam mengawal wilayah perbatasan. Kami bersyukur api dapat dikendalikan setelah tim tiba di lokasi,” ujar Agus.
Karena kondisi malam hari, petugas belum dapat memastikan luas area terbakar. Pendataan lanjutan akan dilakukan keesokan harinya.
Berdasarkan laporan resmi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kepulauan Anambas, kebakaran terjadi di lahan kosong kawasan Belusan, Desa Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur. Hingga kini, penyebab pasti kebakaran belum diketahui.
Tidak ada korban jiwa maupun kerugian material dalam peristiwa tersebut karena lokasi kebakaran cukup jauh dari permukiman warga.
Unsur yang terlibat dalam penanganan antara lain Polsek Jemaja, Posal Jemaja, Kodim Jemaja, TRC BPBD Jemaja Timur, TRC BPBD Jemaja, BASARNAS, DAMKAR, serta staf Kecamatan Jemaja Timur.
Kabid BPBD Kepulauan Anambas, Mardison, mengapresiasi langkah cepat dan koordinasi solid dari tim gabungan di lapangan. dihubungi via phone oleh awak media.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat seluruh tim — mulai dari BPBD Jemaja Timur, TNI–POLRI, hingga masyarakat sekitar. Berkat kerja sama yang baik, api berhasil dikendalikan,” ujar Mardison, Rabu (15/10/2025).
Mardison juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau lokasi pascakebakaran untuk memastikan tidak ada titik api baru. BPBD juga akan melakukan evaluasi terhadap sistem deteksi dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan seperti Jemaja Timur.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun, terutama di musim kemarau. Partisipasi warga sangat membantu petugas di lapangan,” tegasnya.
Terkait keterbatasan peralatan pemadam di tingkat kecamatan, Mardison mengakui pihaknya telah mengajukan pengadaan peralatan tambahan, namun belum terealisasi akibat pemangkasan anggaran tahun ini.
“Kami berharap tahun depan tidak ada lagi pemangkasan, sehingga kebutuhan peralatan dapat direalisasikan,” ujarnya.
BPBD Kepulauan Anambas berkomitmen memperkuat kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) di kecamatan serta meningkatkan koordinasi lintas instansi agar penanganan kebakaran ke depan lebih efektif dan cepat. (Yudi)
Comment