TANJUNGPINANG, suarakepri.com – Aksi unjuk rasa besar-besaran yang melibatkan lintas Ormas dan LSM di Tanjungpinang untuk menolak rencana kenaikan tarif pas masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) nampaknya tidak dapat terelakkan lagi.
Pasalnya, audensi yang dilakukan sejumlah LSM dan Ormas, serta Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD Tanjungpinang bersama pihak Pelindo selaku pengelola Pelabuhan SBP tidak membuahkan hasil.
General Manager (GM) Pelindo, Tonny Hendra, pada kedua pertemuan itu tetap ngotot untuk menaikan tarif pas masuk Pelabuhan SBP dari Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu dengan berbagai alasan.
“Kalau tetap dinaikan kita akan bikin aksi yang lebih besar dari ini, bisa saja demo,” ucap koordinator lintas organisasi masyarakat mengatasnamakan Gerakan Bersama (Geber) menolak kenaikan pas pelabuhan SBP Tanjungpinang, Riswandi Tanjung.
Menurut hematnya, tarif pas masuk Pelabuhan SBP belum layak untuk dinaikan mengingat fasilitas yang diberikan Pelindo di Pelabuhan SBP masih jauh dari harapan masyarakat.
“Di Pelabuhan Punggur Batam saja sudah menggunakan lift dan eskalator tarifnya masih 10 ribu. Sementara disini kita masyarakat susah mencari parkir terus sudah berani menaikan tarif,” ujarnya.
Untuk diketahui sejumlah LSM dan Ormas di Tanjungpinang menolak keras rencana kenaikan tarif pas masuk pelabuhan SBP yang tadinya 10 ribu menjadi 15 ribu perorang.
Bahkan rencana itu juga ditolak keras oleh sejumlah tokoh masyarakat di Tanjungpinang, termasuk DPRD Tanjungpinang yang menggelar RDP dengan mengundang pihak Pelindo, pada Senin (20/01/2025) kemarin.
Penulis : Angga
Comment