Promo FBS
FBS Reliable Broker
AnambasKriminal

Remaja Perempuan di Jemaja Diduga Jadi Korban Penganiayaan dan Tindakan Asusila oleh Mantan Pacar

271
×

Remaja Perempuan di Jemaja Diduga Jadi Korban Penganiayaan dan Tindakan Asusila oleh Mantan Pacar

Sebarkan artikel ini
Orang tua korban saat ditemui para kerabat dan keluarganya./F. Yudi

Jemaja, SuaraKepri.com  – Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun berinisial S, warga Jemaja, diduga menjadi korban penganiayaan dan tindakan asusila yang dilakukan oleh mantan pacarnya berinisial A. Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam (3/10/2025) di sepanjang jalan provinsi arah Padang Melang, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Menurut keterangan saksi, korban dan pelaku awalnya berangkat bersama dari sebuah warung kopi di Padang Melang sekitar pukul 21.00 WIB. Mereka berencana menghadiri acara musik di Bayur, Desa Mampok. Namun, di tengah perjalanan, pelaku diduga membawa korban ke arah jalan berbeda.

Korban sempat memanggil temannya yang ikut beriringan, namun panggilannya tidak terdengar karena temannya sedang berkendara motor.

Sesampainya di lokasi acara, teman korban baru menyadari bahwa korban dan pelaku tidak ada. Mereka kemudian mencoba menghubungi korban melalui telepon dan pesan singkat, namun nomor korban tidak aktif. Tak lama kemudian, korban sempat mengirim pesan teks dan suara berisi permintaan tolong sambil Menangis, serta mengirimkan lokasi keberadaannya di sekitar sebuah supermarket di jalan provinsi, Pulau Jemaja.

Rekan korban kemudian mendatangi lokasi tersebut dan menemukan korban dalam kondisi lemah, menangis, dengan bekas luka di leher dan bahu kanan. Kepada saksi, korban mengaku telah dianiaya dan dipaksa berhubungan badan. Korban kemudian dibawa ke RSUD Jemaja sekitar pukul 22.00 WIB untuk mendapatkan perawatan medis.

Orang tua korban yang mendapat kabar dari rekan korban segera menuju rumah sakit. Kepala desa setempat yang saat itu berada di Letung juga mendatangi RSUD Jemaja. Setelah berbicara dengan keluarga korban, kepala desa langsung menghubungi pihak kepolisian untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.

Keesokan harinya, Jumat (4/10) siang, korban bersama orang tuanya melapor secara resmi ke Polsek Jemaja.

Saat dikonfirmasi awak media, orang tua korban ( YD ) tampak berkaca-kaca menceritakan kondisi anaknya yang masih mengalami trauma.

“Saya berharap pihak kepolisian Polsek Jemaja dapat menangani kasus ini dengan tegas,” ujar YD, orang tua korban dengan nada sedih.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan kasus penganiayaan dan tindakan asusila tersebut.

Awak media ini masih berupaya menghubungi pihak Polsek Jemaja untuk memperoleh konfirmasi lebih lanjut. (Yudi)

Comment