Example floating
Example floating
Tanjungpinang

Akibat Banjir, Hampir Seribu Orang Warga Tanjungpinang Harus Ngungsi

769
×

Akibat Banjir, Hampir Seribu Orang Warga Tanjungpinang Harus Ngungsi

Sebarkan artikel ini
Inilah kondisi salah satu perumahan di Kelurahan Batu IX ketika hujan seharian melanda Kota Tanjungpinang./Angga

Tanjungpinang, SuaraKepri.com – Berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang, ada sekitar seribu orang warga Tanjungpinang harus ngungsi akibat banjir. Banjir ini diakibatkan oleh curah hujan lebat mengguyur sejumlah wilayah di Kepulauan Riau (Kepri), termasuk Kota Tanjungpinang, sejak Jumat hingga Minggu (12/1). Ada sekitar 10 titik di Tanjungpinang mengalami banjir dari catatan BPBD Kota Tanjungpinang.

“Ada beberapa titik yang telah dilakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir, sekitar 6 hingga 10 titik,” kata Kepala BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin, Sabtu (11/1/2025).

Yamin menjelaskan, berdasarkan laporan dari kecamatan yang terdampak, terdata sekitar 800 jiwa yang mengungsi. Mereka mengungsi di tempat penampungan yang disediakan, rumah warga, masjid, hingga rumah keluarga. Catatan ini bisa meningkat berdasarkan diluar sepengetahuan pihak BPBD, dimana warga melakukan ngungsi secara mandiri.

“Dari data kecamatan, warga yang mengungsi di pengungsian maupun di rumah tetangga dan keluarga jumlahnya sekitar 800 jiwa,” ujarnya.

“Untuk warga yang mengungsi kita optimalkan bantuan dari BPBD, Dinas Sosial maupun dari pihak-pihak lain seperti makanan, perlengkapan sandang, kebutuhan awal yang diperlukan,” tambahnya.

Sejumlah wilayah di Tanjungpinang yang mengalami banjir diantaranya, Simpang Bandara Lama arah Kijang, Bintan, Jalan arah Tanjung Uban, depan Perumahan Permata Galaxy, Simpang traffic light Batu 6, Melayu Kota Piring dan Yudowinangun dan Rawasari

Yamin menyebutkan, tim SAR gabungan bersama BPBD telah melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet. Selain itu, tiang lampu merah yang rusak juga dievakuasi.

“Ada beberapa warga yang kami evakuasi menggunakan rubber boots. Rekan-rekan Basarnas juga turut membantu evakuasi, termasuk kendaraan yang terjebak di jalanan terdampak banjir, seperti di Simpang Bandara arah Kijang,” ujarnya.

Terkait kondisi cuaca ekstrem, Yamin mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tanggap bencana. Ia juga mengingatkan warga untuk mematikan aliran listrik saat terjadi banjir.

“Kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan tanggap jika terjadi bencana. Saat banjir, segera matikan aliran listrik dan lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman dan lebih tinggi,” tutupnya. (Angga)

 

Comment