Example floating
Example floating
Tanjungpinang

Peningkatan Kapasitas Media, Dewan Pers Bawa 3 Orang Narasumber Sekaligus

543
×

Peningkatan Kapasitas Media, Dewan Pers Bawa 3 Orang Narasumber Sekaligus

Sebarkan artikel ini
Dewan Pers mengadakan 'Pelatihan Peningkatan Kapasitas Media' yang digelar di Hotel Aston Batu 12 Tanjungpinang, Jumat (28/7/2023)./Fan

TANJUNGPINANG, SuaraKepri.com – Dewan Pers membawa tiga orang sekaligus sebagai Narasumber dalam kegiatan Dewan Pers mengadakan ‘Pelatihan Peningkatan Kapasitas Media’ yang digelar di Hotel Aston Batu 12 Tanjungpinang, Jumat (28/7/2023).

Hadir tiga narasumber saat itu yakni, Atmaji Sapto Anggoro anggota Dewan Pers, Winarto selaku Tenaga Ahli Dewan Pers yang juga wartawan senior yang telah 25 tahun melanglang buana di koran dan televisi serta Subagja Hamara CEO media online www.harapanrakyat.com, serta Maulana Pokja Dewan Pers sebagai moderator.

Berdasarkan data yang dipaparkan Atmaji Sapto Anggoro yang merupakan salah seorang Anggota Dewan Pers, ternyata sebanyak 10,7 persen media online berada Provinsi Kepri.

Pria yang akrab dipanggil Mas Sapto ini mengatakan, besar kemungkinan pertumbuhan media online di Provinsi Kepri karena daerah ini merupakan tanah kelahiran banyak sastrawan.

Bahkan Raja Ali Haji, penulis Gurindam 12 yang terkenal sampai saat ini dinilai salah satu sosok yang menginspirasi munculnya media di Kepri. Karena, sastrawan dengan wartawan identik. Kemudian, ada juga budayawan, sastrawan dan sejarawan lainnya di era masa kini seperti Rida K Liamsi (RDK), Teja Alhab dan lainnya.

Namun di balik banyaknya media online di Indonesia khususnya di Kepri, tentu tantangannya banyak juga. Salah satunya adalah pendapatan media itu sendiri yang lebih banyak berharap pada kerja sama dengan peemrintah daerah (Pemda).

Karena menyangkut nasib pers dan wartawan yang semakin lama makin tumbuh banyak sementara ‘kue’ Pemda yang akan dibagi-bagi sama, manajemen media massa diharapkan bisa mencari pendapatan lain.

Sapto mengatakan, jumlah belanja iklan di Indonesia sekitar Rp68 triliun setahun. Sekitar 75 % diambil platform global seperti Google, Facebook dan lainnya.

Sedangkan jumlah APBD 518 kabupaten/kota dan 38 provinsi di Indonesia sekitar Rp847 triliun. Alokasi untuk iklan kecil.

Bahkan jika ada alokasi untuk iklan, tidak semuanya untuk publikasi media massa karena masih ada peruntukannya untuk belanja sosialisasi dan lainnya.

“Jadi, Anda harus bisa mencari tambahan penghasilan dari yang lain. Itulah gunanya kita adakah kegiatan hari ini,” jelas Sapto.

Dewan Pers mengadakan pelatihan tersebut karena melihat perkembangan teknologi digital yang terus mendorong pertumbuhan media baru berbasis internet (media online). Bahkan, sebagian media cetak bertransformasi menjadi media online.

Namun, tidak semua media baru survive, karena tingkat kompetisi yang tinggi, kurangnya modal, dan rendahnya kapasitas Sumber Daya Manusia dalam manajemen bisnis maupun kompetensi jurnalistik.

Hasil verifikasi Dewan Pers dalam rangka pendataan perusahaan pers menunjukkan, bahwa sebagian besar perusahaan pers yang mendatakan diri ke Dewan Pers kurang mempunyai kemampuan manajemen bisnis yang baik, serta tidak didukung tenaga jurnalis yang kompeten.

Media tidak mampu membangun dan
mengembangkan model bisnis pers yang sesuai dengan perkembangan teknologi
digital, dan tidak dapat menghasilkan produk karya jurnalistik yang berkualitas.

Berkenaan dengan kondisi seperti itu, Dewan Pers yang mendapat mandat
undang-undang untuk mengembangkan kehidupan pers di Indonesia pun
menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Media tersebut.

Puluhan Pemred dan pimpinan media massa di Kepri mengikuti pelatihan tersebut. Namun beberapa wartawan mengatakan, pelatihan seperti itu sebaiknya dilakukan beberapa hari.

Waktu lima jam tidak cukup karena yang didatangkan tersebut merupakan narasumber yang sangat berkompeten. Sehingga ilmu yang mereka sampaikan tidak bisa terserap dengan waktu sesingkat itu.

Apalagi yang menyangkut dengan cara-cara mendapatkan pemasukan dari iklan, kerja sama, Google Adsense dan lainnya. “Kalau bisa seminggu. Terlalu singkat ini, kalau bisa diadakan lagilah dan langsung praktek,” ujar salah seorang wartawan usai kegiatan berlangsung. (Thafan)

Comment