Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melihat orang lain merasa iri atau dengki terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita. Dengki adalah perasaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan kebaikan atau kelebihan. Dalam Islam, dengki adalah salah satu sifat tercela yang harus dijauhi oleh setiap Muslim. Artikel ini akan mengulas tentang bagaimana nikmat yang kita terima bisa menjadi sasaran dengki, serta bagaimana kita seharusnya menyikapi hal tersebut berdasarkan ajaran Islam.
Pengertian Dengki dalam Islam
Dengki atau hasad adalah perasaan ingin agar nikmat yang dimiliki oleh orang lain hilang atau berpindah kepada dirinya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.” (QS. An-Nisa: 32)
Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak merasa iri hati atas nikmat yang Allah berikan kepada orang lain. Setiap orang telah Allah tetapkan rezekinya masing-masing, dan kita harus yakin bahwa apa yang Allah berikan adalah yang terbaik untuk kita.
Hadis Tentang Dengki
Rasulullah SAW bersabda:
“Jauhilah olehmu sekalian sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
Hadis ini menjelaskan bahwa dengki dapat menghancurkan amal kebaikan kita seperti api yang membakar kayu. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk menjauhi sifat ini dan selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita.
Mengapa Nikmat Menjadi Sasaran Dengki?
Ada beberapa alasan mengapa nikmat yang kita terima bisa menjadi sasaran dengki orang lain:
1. Kelebihan Materi: Seseorang yang memiliki kekayaan atau harta berlimpah seringkali menjadi sasaran dengki. Orang yang melihatnya merasa tidak senang dan ingin agar nikmat tersebut hilang dari dirinya.
2. Kepandaian atau Keahlian: Kemampuan atau keahlian seseorang dalam suatu bidang juga dapat menjadi penyebab timbulnya dengki. Orang lain mungkin merasa tidak puas dengan keberhasilan yang diraih dan ingin agar kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh orang tersebut.
3. Kedudukan atau Jabatan: Jabatan atau kedudukan yang tinggi dalam suatu organisasi atau masyarakat juga seringkali menjadi sasaran dengki. Orang lain merasa iri dan berharap agar posisi tersebut jatuh kepadanya.
Cara Menyikapi Dengki
Sebagai seorang Muslim, ada beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk menyikapi dengki:
1. Bersyukur: Selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita. Dengan bersyukur, kita akan lebih menghargai apa yang kita miliki dan tidak mudah terpengaruh oleh perasaan iri orang lain.
2. Berdoa: Memohon perlindungan kepada Allah dari sifat dengki. Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk meminta perlindungan dari keburukan orang yang dengki:
“Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5)
3. Bersikap Tawadhu: Selalu rendah hati dan tidak pamer atas nikmat yang kita terima. Dengan bersikap tawadhu, kita dapat mengurangi kemungkinan timbulnya dengki dari orang lain.
4. Mendoakan Orang Lain: Mendoakan agar orang yang dengki kepada kita diberikan hidayah dan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:
“Doa seorang Muslim kepada saudaranya tanpa sepengetahuannya adalah mustajab. Di sisinya ada malaikat yang bertugas, setiap kali ia berdoa kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut berkata, ‘Amin, dan untukmu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim)
Nikmat yang kita terima dari Allah adalah anugerah yang harus kita syukuri dan jaga dengan baik. Meskipun mungkin ada orang yang merasa iri atau dengki terhadap nikmat tersebut, kita harus tetap bersabar dan berusaha menjauhi sifat dengki. Dengan mengikuti ajaran Islam, kita dapat mengelola perasaan ini dengan bijak dan terus menjalani kehidupan yang penuh berkah.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari sifat dengki dan menjadikan kita orang-orang yang selalu bersyukur atas nikmat-Nya. Amin.
Comment