Example floating
Example floating
Anambas

Dilarang Sakit Keras di Kabupaten Anambas

325
×

Dilarang Sakit Keras di Kabupaten Anambas

Sebarkan artikel ini
Warga saat akan mengebumikan jenazah M Daut yang menderita hepatitis di Tarempa.

Tarempa – Jangan coba-coba untuk sakit keras, kronis maupun akut di Kabupaten Anambas, bila anda seorang yang tidak mampu. Karena hal itu akan membuat anda kesulitan disana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal menyembuhkan penyakit anda.

Mungkin seperti itulah gambaran kondisi pelayanan kesehatan yang masih dikeluhkan oleh warga Kabupaten Kepulauan Anambas. Bila peralatan dan tim medis tidak memadai di Puskesmas yang ada disana, maka siap-siap untuk dirujuk ke Tanjungpinang atau ke Batam.

“Saya pun kaget atas pemberitahuan ini oleh perawat tentang kondisi orangtua saya yang harus segera dirujuk antara dua kota tersebut,” ujar salah satu warga Jemaja, pada Suara Kepri, Senin (13/3).

Ia dan keluarganya tidak mengantongi biaya untuk membawa orangtua dirujuk ke kedua kota tersebut. Dari BPJS kesehatan yang dimiliki orangtua hanya menanggung biaya perobatan dan perawatan.

“Kalau yang mampu pasti bisalah memberangkatkan segera, jangankan ke kedua kota tersebut, bahkan bila mampu, ke Malaysia pun kami bawa. Seharus pemerintah harus melihat persoalan ini dan membantu biaya transportasi rujukan bagi yang tidak mampu,” kesalnya.

Sementara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) di Tarempa, Kecamatan Siantan, hingga saat ini masih belum berfungsi. Pasalnya, infrastruktur bangunan dan persediaan alat medis belum ada di RS ini.

Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengatakan, untuk pengisian infrastruktur bangunan dan tenaga medis Pemkab Anambas sudah menaruh anggaran di APBD Kabupaten Anmbas Tahun Anggaran 2017.

“Kita harus terus bersabar, tahun depan rencananya akan dianggarakan untuk tenaga medis, dokter ahli, dan kelengkapan labor. Pelan-pelan kita isi dan oprasionalkan,” kata Haris belum lama ini.

Sementara itu, Dedi Syahputra mengatakan bahwa kejadian ini tidak hanya sekali ini saja yang terjadi. Bahkan, belum lama ini ada warga  bernama bernama M Daut, warga Teluk Mabai, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan harus kehilangan nyawanya karena tidak ada biaya untuk rujuk ke kota Tanjungpinang atau Batam.

“Ia baru sehari dirawat di Puskesmas karena menderita hepatitis dan harus segera dirujuk ke Tanjungpinang atau Batam. Karena tidak ada biaya ongkos untuk berangkat kesana, ia harus kehilangan nyawa karena penyakit yang diderita,” ungkapnya melalui pesan massagger facebooknya.

[sk]

 

Comment