BATAM, SuaraKepri.com – Walikota Batam menghimbau kepada seluruh kepala sekolah (kepsek), guru maupun tenaga pendidik lainnya untuk terus meningkatnya pengawasan terhadap anak didik, termasuk pengaruh lingkungan kepada anak didik. Hal itu disampaikan oleh Ahmad Dahlan saat bersilaturahmi dengan 575 Kepse SD, SMP, dan SMA se Kota Batam di Vista Hotel, Senin (28/4).
Pertemuan ini membahas kenakalan remaja dan akibatnya kepada anak didik juga menyikapi adanya peristiwa fedofilia di sebuah sekolah di Batam dan semakin maraknya terjadinya tawuran di kalangan pelajar.
Adanya kasus kekerasan seksual yang terjadi dilingkungan sekolah telah menjadi perhatian publik dan menimbulkan kecemasan dikalangan orangtua. Untuk itulah peran serta tenaga pendidik dalam membina dan melakukan pengawasan terhadap anak didik menjadi suatu keharusan untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar.
“saya menghimbau kepada bapak ibu kepala sekolah dan guru untuk terus memperhatikan murid-muridnya. Bukan hanya mengajar tetapi juga harus lebih mengenal tingkah laku dan menjamin keamanan dan kenyamanan anak didiknya,” ujar Dahlan.
Adanya kasus pelecehan seksual terhadap anak akan membekas hingga dewasa. Menurutnya, kasus seperti ini juga akan membawa pengaruh yang sangat tidak baik kepada si korban.
“Jangankan kasus seperti ini, kalau kita dicubit guru saja waktu kecil, mungkin bekasnya masih tetap terasa sampai sekarang, apalagi kasus seperti ini,” tegasnya.
Selain itu, tawuran antar sekolah di Batam harus diantisipasi. Menurutnya, dalam beberapa waktu lalu ada beberapa sekolah di daerah Sekupang yang nyaris terlibat tawuran, demikian dengan sekolah di Batuaji. Namun dengan penuh kesigapan aksi tersebut dapat dicegah.
“Harus ditekankan kepada anak didik. Aksi tawuran adalah perbuatan yang memalukan dan merugikan bagi sekolah maupun siswa itu sendiri,” pesan Dahlan.
Saat melakukan diskusi, Yulianto, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah mengaku kenakalan remaja saat ini semakin marak juga tidak lepas dari pengaruh dan penyalahgunaan teknologi internet yang seiring menjamurnya warung internet (warnet). Ia mengatakan bahwa pengaruh warnet sangat besar untuk merusak siswa.
“Kami beberapa kali melakukan sidak, bahwa Warnet banyak yang disalahgunakan. Makanya kami minta agar operasional warnet bisa kembali ditata ulang. Terutama warnet-warnet yang tertutup,” katanya. (Ade/Humas)
[sk]
Comment