Lingga, SuaraKepri.com – Boleh saja Negara Republik Indonesia sudah merdeka 77 tahun lamanya dan Provinsi Kepulauan Riau baru saja memperingati hari jadinya ke-20 dan Kabupaten Lingga yang akan menyambut hari jadinya yang Ke-19 pada tanggal 20 November 2022 mendatang, Selasa (25/10/22).
Namun semua itu, faktanya dunia Pendidikan di Kabupaten Lingga masih saja jauh dari kata layak, disaat sekolah-sekolah di luar sana bisa menikmati Internet untuk belajar bahkan lagi di Jogja sampai memiliki kampung internet, dan hari ini pelajar atau generasi bangsa ini harus belajar dibawah penderita atas beban yang diberikan negara dengan kewajiban ujian online.
Seperti yang dialami oleh pelajar siswa siswi Sekolah Dasar Negri (SDN) Desa Mentude, Kecamatan Lingga, harus mempertaruhkan nyawa mereka dengan menyebrangi lautan dan belajar dihutan, demi mengikuti ujian yabg berbasis internet.
Dan hutan yang dimaksud dalam hal itu, merupakan hutan yang di anggap memiliki jaringan internet, yang mirisnya Desa Mentude tersebut nyatanya sempat di tinjau oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
“Ini guru guru SDN Desa Mentude Kecamatan Lingga, membawa muridnya keluar desa dan masuk hutan untuk mencari sinyal internet, agar murid mereka dapat ikut ujian mengunakan internet. Beberapa waktu lalu desa ini ditinjau Gubernur, Ansar Ahmad, sempena membuka turnamen bola kaki,” kata narasumber yang enggan namanya disebutkan.
Sementara itu, sampai berita ini terbit pihak pihak terkait masih belum menjawab konfirmasi awak media, namun pemerintah perlu bertindak dan kroscek dan membenahi sistem yang ada.
Penulis : Febrian S.r
Comment