Tanjungpinang, suarakepri.com – Masyarakat Tanjungpinang dihebohkan oleh pesan berantai yang menyebar melalui WhatsApp, menyatakan adanya prediksi tsunami yang akan melanda wilayah tersebut dan menginformasikan bahwa sekolah-sekolah akan diliburkan mulai 18 September 2024. Menanggapi kabar ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang dengan tegas membantah kebenaran informasi tersebut.
Kepala BMKG Tanjungpinang, Ahmad Kosasih, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan peringatan dini terkait tsunami di wilayah Kepulauan Riau. “Itu adalah berita hoax, kami tidak pernah menyebarkan pesan seperti itu,” ujar Kosasih pada Selasa (17/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa tsunami hanya dapat terjadi jika ada aktivitas seismik atau vulkanik yang signifikan, yang belum terdeteksi di Kepulauan Riau. “Kondisi seismik di wilayah Kepri sangat kecil kemungkinannya untuk memicu gempa bumi dan tsunami, khususnya di pulau Bintan,” tambahnya.
Kosasih juga menjelaskan bahwa cuaca saat ini lebih dipengaruhi oleh adanya pertemuan massa udara yang memicu pertumbuhan awan kumulonimbus, yang mengakibatkan hujan badai. Namun, fenomena tersebut tidak terkait dengan potensi tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak bersumber dari otoritas resmi dan selalu merujuk pada informasi yang dikeluarkan BMKG melalui kanal-kanal resmi. Keamanan dan ketenangan warga harus tetap diutamakan dengan mengikuti arahan yang benar dari pihak berwenang.
Pemerintah daerah bersama BMKG akan terus memantau situasi dan menyampaikan informasi terkini terkait kondisi cuaca di Tanjungpinang dan sekitarnya.
Comment