Tanjungpinang, suarakepri.com – Sebelumnya, Direktur PKBI Kepri, Ahmad Syahroni sempat membahas adanya permasalahan psikologis yang dialami oleh para Imigran. Sehingga menurutnya, perlu adanya psiko edukasi yang diberikan.
Lain halnya dengan salah seorang Kader PKBI Kepri, Bibit Chatimah menjelaskan, permasalahan para Imigran berdasarkan sudut pandang pemanfaatan keterampilan, pada hari Jum’at (19/10/2021) dikediaman rumahnya.
Dalam hasil wawancara dan diskusi bersama awak media Suara Kepri. Ia membenarkan adanya tekanan psikologis ditempat penampungan Imigran yang berada di wilayah provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Sehingga hal ini menyebabkan salah seorang Imigran, terpaksa mengakhiri hidupnya dilokasi penampungan.
Untuk mencegah timbulnya kejadian yang serupa. Ia mengajak salah seorang Imigran untuk mengajar bahasa Arab ditempatnya seminggu sekali.
Meski sebelumnya sempat ragu, dikarenakan mendapat pertanyaan dari masyarakat, akhirnya ia bertemu dengan direktur PKBI Kepri, Ahmad Syahroni untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang sedang dialaminya.
“Akhirnya, setelah saya diskusi, saya melanjutkan apa yang sudah dilakukan, dan ini juga karena mendapatkan dukungan dari IOM yang telah menyurati Rudenim. Sehingga saya merasa lega untuk memberdayakan kembali Imigran tersebut,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, sebelum memberdayakan Imigran, dirinya sudah menjelaskan kepada salah seorang Imigran, bahwasanya, kegiatan ini tidak ada uangnya. Namun, hanya dapat memberikan sembako untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Masih sambungnya. Alasan kenapa Imigran tidak boleh dipekerjakan, hal ini merupakan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga saat ini, dirinya hanya mampu memaksimalkan keahlian yang dimiliki oleh para Imigran untuk dapat diberdayakan.
“Dengan adanya kegiatan ini, saya harap. Teman-teman Imigran lainnya mampu lebih aktif melakukan kegiatan yang positif, sehingga para Imigran terbebas dari tekanan dan permasalahan psikologis,” pungkasnya.
Comment