Example floating
Example floating
Breaking NewsLinggaWisata

Destinasi Manca Negara, Puncak Batu Gajah Jadi Idola Pendaki Gunung

1705
×

Destinasi Manca Negara, Puncak Batu Gajah Jadi Idola Pendaki Gunung

Sebarkan artikel ini
Puncak Batu Gajah di Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) menawarkan pesona yang menarik bagi para pendaki. Meskipun tidak sepopuler Bukit Permata, puncak Batu Gajah yang terletak di gugusan Bukit Permata ini memiliki daya tariknya sendiri. Perjalanan mendaki menuju puncak Batu Gajah memakan waktu sekitar 3-4 jam dari Desa Panggak Darat, tergantung dari kecepatan masing-masing pendaki. Jalan yang terjal dan dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun memberikan keindahan tersendiri selama pendakian, Selasa (23/05/23)./F.Rian

Lingga, SuaraKepri.com – Puncak Batu Gajah di Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) menawarkan pesona yang menarik bagi para pendaki. Meskipun tidak sepopuler Bukit Permata, puncak Batu Gajah yang terletak di gugusan Bukit Permata ini memiliki daya tariknya sendiri.

Perjalanan mendaki menuju puncak Batu Gajah memakan waktu sekitar 3-4 jam dari Desa Panggak Darat, tergantung dari kecepatan masing-masing pendaki. Jalan yang terjal dan dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun memberikan keindahan tersendiri selama pendakian, Selasa (23/05/23).

Meskipun ketinggiannya lebih rendah daripada puncak Bukit Permata, jalur pendakian menuju Batu Gajah dua kali lebih sulit. Hal ini menjadikan pendakian ke puncak Batu Gajah sebagai tantangan tersendiri bagi para pendaki.

Batu raksasa yang harus didaki memiliki ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan air laut (Mdpl), seperti yang diukur menggunakan salah satu aplikasi pengukuran ketinggian di PlayStore. Tingkat kecuraman jalur pendakian mencapai 85 derajat, dan pendaki juga akan melewati sungai-sungai dengan air yang dingin, bebatuan besar, dan goa selama perjalanan.

Ketika hampir mencapai puncak Batu Gajah, terdapat aliran sungai di sampingnya dengan sebuah batu besar. Menurut cerita, batu tersebut dulunya merupakan goa tempat orang bertapa atau menuntut ilmu. Konon, ada yang mengalami nasib nahas ketika sedang bertapa, di mana tubuhnya terlilit akar pohon dan goa itu runtuh. Tentunya, kebenaran cerita ini tidak dapat dipastikan.

Pada jalur sungai yang sama, terdapat juga goa yang dapat dimasuki oleh para pendaki. Goa ini memiliki kedalaman hampir 10 meter, sementara tinggi lobang goa hanya sekitar 1 meter. Di dalam goa tersebut, terdapat aliran air, dan jika pendaki naik sedikit dari sungai dan goa, mereka akan sampai ke kaki Batu Gajah.

Di balik batu besar yang kokoh, terdapat goa yang sangat dalam di dalamnya. Goa ini sering dijumpai dengan sarang burung walet. Kedalaman pasti dari goa tersebut tidak diketahui, tetapi goa ini terkenal sangat dalam. Di tingkat terbawah, banyak terdapat kotoran burung yang menyebabkan bau yang sangat menyengat.

Di kaki Batu Gajah inilah pendakian ekstrem dimulai. Pendaki harus memanjat bebatuan yang tegak dan mempertaruhkan keselamatannya. Langkah yang tidak hati-hati dapat berakibat fatal. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai puncak batu ini.

Sesampainya di puncak, para pendaki akan dimanjakan oleh pemandangan Hamparan Pulau Lingga.

Penulis : Febrian S.r

Comment