Example floating
Example floating
Tanjungpinang

Melalui Forum Kemitraan, PKBI Kepri Perkenalkan Prinsip Program Inklusi

785
×

Melalui Forum Kemitraan, PKBI Kepri Perkenalkan Prinsip Program Inklusi

Sebarkan artikel ini

Tanjungpinang, suarakepri.com – Dikenal dengan lembaga yang eksis mengangkat isu-isu sosial, di tahun ini LSM Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Kepri memperkenalkan program Inklusi kepada sejumlah stakeholder dalam kegiatan forum kemitraan di Hotel Comfort dengan tema “Forum Kemitraan Lintas Stakeholder di Tingkat Daerah”.

Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berasal dari Penggiat Sosial, Jurnalis, Yayasan Komunitas Peduli AIDS Kepri (Kompak), Komunitas Rumpun Waria Sehati (RWS), Ikatan Gay Tanjungpinang (Ingat), Seniman atau Pengrajin Kreatif dari Wak Lebon dan Bintan Creative Production.

Perlu diketahui, Inklusi adalah sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Hal itu meliputi karakter, kondisi fisik, kepribadian, status, suku, budaya dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Juni 2022. Direktur Eksekutis PKBI Daerah Kepri Ahmad Syahroni, S.Pd menjelaskan pada dasarnya program Inklusif berpedoman pada prinsip AIPTIS, dimana AIPTIS itu merupakan suatu program kemitraan Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia yang memberikan kontribusi terhadap demokrasi inklusif di Indonesia.

Adapun prinsip tersebut ada enam prinsip, yaitu terbentuknya inklusi dan kesetaraan, reformasi kebijakan dan implementasi berbasis bukti, Harmonisasi prioritas dan Kemitraan Kolaboratif CSO, Gol, dan GoA, Sustainabilitas dan Legimitasi CSO, dan Iteratif, Inovatif dan fleksibel.

Berdasarkan pemaparan diatas, Ia menerangkan bahwasanya melalui program ini diharapkan untuk tidak ada lagi suatu kelompok atau seseorang yang tertinggal, sehingga terciptanya kesetaraan di mata Negara untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan, perlindungan hukum, identitas diri, peningkatan ekonomi dan lain sebagainya.

“Dengan adanya pertemuan ini diharapkan kedepannya dapat mendorong dan membantu setiap individu maupun kelompok tertentu untuk mendapatkan hak dan pelayanan yang setara dimata Negara kita,” ujar Ahmad Syahroni.

Dilain pihak, Azli Rais Anduspil selaku Pimpinan Redaksi Lidik News menyatakan sangat tertarik dan mendukung program yang dilaksanakan oleh PKBI Daerah Kepri. Menurutnya program ini memang sangat dibutuhkan bagi para individu dan komunitas tertinggal yang selama ini belum mendapatkan perhatian serta dukungan dari pemerintah setempat.

Dukungan tersebutpun berdasarkan atas dasar kemanusian, dimana menurutnya setiap manusia yang ada dimuka bumi ini berhak mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang sama, tanpa adanya stigma dan diskriminasi.

Dikesempatannya, Ia juga menjelaskan dan memberikan masukan bahwasanya solusi yang dapat dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah dan diterima oleh masyarakat yaitu dengan berani membuka diri dan tampil ditengah masyarakat dengan menciptakan kegiatan-kegiatan positif.

“Berdasarkan tema pada hari ini yaitu Inklusif, berarti dapat disimpulkan jika suatu kelompok ingin diterima ditengah masyarakat dan pemerintahan, maka kawan-kawan harus mampu membuka diri saat ini dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif sehingga pandangan negatif yang dapat menciptakan stigma dan diskriminasi dapat dihilangkan kedepannya,” ungkap Rais.

Comment